DIALOGIS.CO – Peristiwa longsor yang terjadi di Kilometer 28 Jalan Poros Samarinda–Balikpapan, tepatnya di wilayah Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, menjadi ancaman serius bagi konektivitas dua kota terbesar di Kalimantan Timur. Jalur vital tersebut nyaris lumpuh, dengan sejumlah rumah warga turut terdampak akibat pergerakan tanah yang masih terjadi.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Pahlevi, menanggapi cepat situasi ini dengan mendorong Dinas PUPR Provinsi untuk segera melakukan langkah darurat. Menurutnya, keterlambatan penanganan bisa berdampak luas terhadap aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat.
“Dinas PUPR PERA harus segera siapkan jalur alternatif guna mengantisipasi putusnya akses utama di KM 28,” tegas Reza.
Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antarinstansi. Dinas Perhubungan, lanjutnya, perlu segera melakukan pengaturan lalu lintas secara ketat, terutama untuk kendaraan besar yang akan dialihkan ke rute alternatif.
“Perlu pengawasan ketat terhadap kendaraan bermuatan besar yang melewati jalur alternatif agar tidak memperparah kondisi jalan di lokasi lain,” ujarnya.
Reza mengingatkan, tanpa koordinasi yang baik dan manajemen lalu lintas yang tepat, potensi kemacetan dan kerusakan infrastruktur di titik-titik lain sangat mungkin terjadi. Ia pun mengimbau semua pihak bekerja cepat untuk mencegah krisis yang lebih besar.
Tak hanya pemerintah provinsi, Reza juga mendesak Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk segera turun tangan memperbaiki jalur nasional yang terdampak bencana tersebut.
“Kami meminta BBPJN segera mengambil tindakan perbaikan agar jalur nasional bisa kembali digunakan dan tidak membebani jalur alternatif yang kondisinya belum ideal,” ungkapnya.
Menurut Reza, bencana seperti ini memerlukan penanganan yang gesit, terukur, dan terkoordinasi agar tidak berlarut dan menghambat pergerakan barang maupun orang di Kaltim.
“Kalau tidak ditangani cepat, kerusakan bisa merembet ke jalur provinsi dan memperparah kondisi akses transportasi di wilayah ini,” pungkasnya.
Seruan Reza menjadi pengingat penting bahwa dalam situasi darurat, respons cepat dan terencana dari seluruh pihak adalah kunci menjaga kelancaran mobilitas dan keselamatan masyarakat. (Adv/Ina)