DIALOGIS.CO – Pemerintah Kecamatan (Pemcam) Muara Jawa menyiapkan dua program prioritas pada tahun anggaran 2025. Fokus utama diarahkan pada relokasi kantor camat serta pembangunan jalan penghubung antar-kelurahan yang dinilai mendesak untuk meningkatkan pelayanan dan konektivitas wilayah.
Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli, menjelaskan bahwa kondisi kantor camat saat ini masih layak digunakan, namun terkendala dari sisi aksesibilitas. Lokasinya yang berada di tanjakan dan keterbatasan lahan parkir membuat pelayanan terganggu, terutama saat kegiatan pemerintahan skala besar.
“Letak kantor sekarang berada di tanjakan dan parkirannya sempit. Ketika ada acara besar, kami kesulitan menampung kendaraan tamu dan peserta,” ujar Ramli saat ditemui Kamis (12/6/2025).
Sebagai solusi sementara, Pemcam Muara Jawa mengusulkan pemanfaatan bangunan Kantor Lurah Muara Jawa sebagai kantor camat. Sementara bangunan lama akan dialihfungsikan menjadi kantor kelurahan.
“Masalah parkiran ini cukup krusial. Makanya kami mengusulkan relokasi dengan memanfaatkan kantor lurah yang ada,” lanjutnya.
Selain relokasi, Pemcam Muara Jawa juga memprioritaskan pembangunan jalan penghubung antar-kelurahan. Dua ruas jalan yang diajukan adalah akses dari Muara Kembang ke Tanjung Pol, serta dari Muara Jawa ke Teluk Dalam.
Menurut Ramli, pembangunan ini sangat penting untuk mendorong mobilitas warga dan membuka peluang pengembangan potensi lokal.
“Pembangunan jalan ini sangat penting untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah. Kami kembali usulkan agar bisa masuk dalam anggaran murni 2025,” tegasnya.
Ramli menyadari bahwa pembangunan infrastruktur skala besar tidak bisa dilakukan langsung oleh kecamatan karena keterbatasan anggaran.
Karena itu, seluruh usulan telah disampaikan kepada Pemkab Kukar agar dapat diakomodasi melalui anggaran induk kabupaten.
Dari sisi administrasi, rencana relokasi kantor camat ke kantor lurah dinilai cukup efisien karena keduanya merupakan aset pemerintah daerah.
Prosesnya tidak memerlukan penghapusan aset, melainkan cukup dengan rehabilitasi dan peningkatan nilai bangunan.
“Kami berharap tahun ini bisa masuk dalam anggaran murni, sehingga pada 2026 pembangunan sudah bisa berjalan,” tutur Ramli.
Ia menambahkan, rencana ini sekaligus menjadi bentuk pengabdiannya menjelang masa tugas baru.
“Minimal perencanaannya sudah jalan sebelum saya pindah. Ini bisa jadi kenang-kenangan dari saya untuk Muara Jawa,” pungkasnya. (Adv/fk)