DIALOGIS.CO – Samboja Barat terus menunjukkan peningkatan pelayanan dasar, meski masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait penyediaan listrik dan air bersih.
Camat Samboja Barat, Burhanuddin, menyampaikan kondisi terkini mengenai capaian pembangunan di wilayah tersebut. Menurutnya, pasokan listrik secara umum sudah cukup baik dan menjangkau hampir seluruh RT hingga Kilo 29. Namun, masih ada wilayah yang belum sepenuhnya teraliri listrik, seperti di Karya Merdeka, khususnya Kilo 34.
“Hal ini disebabkan oleh luasnya wilayah dan persebaran kepala keluarga yang tidak terlalu banyak di area tersebut,” jelas Burhanuddin, Kamis (03/04/2025).
Kendala terbesar terdapat di kawasan Bukit Suharto, terutama Bukit Merdeka, Kilo 48, dan Kilo 51. Lokasi ini berada di kawasan Taman Hutan Raya (Tahura), sehingga pemasangan jaringan listrik terkendala aturan konservasi.
Pemerintah daerah telah mengajukan permohonan kepada provinsi melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), namun permintaan tersebut ditolak.
Meski demikian, fenomena unik terjadi di Kilo 51, tepatnya di daerah Tahu Sumedang, di mana puluhan rumah sudah menikmati listrik dengan cara menarik kabel sejauh 2 kilometer tanpa menggunakan tiang resmi.
“Warga terpaksa membeli kabel sendiri dan memasangnya secara mandiri karena pemasangan tiang listrik di kawasan tersebut tidak diizinkan,” terangnya.
Selebihnya, sebagian besar wilayah Samboja Barat, termasuk Bukit Suharto dan Kilo 45 hingga Kilo 48, kini telah mendapatkan pasokan listrik yang stabil. Hanya Kilo 51 yang masih menjadi titik utama kendala.
Selain listrik, pemerintah juga terus memperluas akses air bersih. Tahun ini, tinggal satu titik yang perlu diselesaikan, yakni dari Bukit Merdeka menuju Bukit Suharto. Anggaran untuk pemasangan pipa PDAM di wilayah ini telah dipastikan masuk dalam anggaran tahun berjalan.
Sumber utama air bersih berasal dari Sungai Merdeka di sekitar jembatan menuju Samboja. Sejumlah desa sudah mendapatkan bantuan, seperti Desa Tani Bakti dengan pengeboran air dalam, serta Desa Argo Sari yang fasilitas air bersihnya diresmikan pemerintah kabupaten.
“Secara keseluruhan, hampir seluruh wilayah Samboja Barat sudah mendapatkan akses air bersih, kecuali beberapa titik di Bukit dan Karya Merdeka yang masih dalam proses pemasangan pipa. Pemasangan ini diprioritaskan untuk menyelesaikan kekurangan akses air bersih,” tutup Burhanuddin. (Adv/fk)