DIALOGIS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara terus memperkuat ekonomi kerakyatan melalui pengelolaan dua pasar utama di Tenggarong, yakni Pasar Mangkurawang dan Pasar Tangga Arung.
Kedua pasar ini difungsikan sebagai pusat perdagangan masyarakat sekaligus ditata menuju pasar semi modern.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya menata fasilitas publik yang ramah pedagang dan konsumen tanpa menghilangkan kearifan lokal pasar tradisional.
Pasar Mangkurawang dikenal sebagai pasar subuh yang beroperasi pukul 02.00–10.00 WITA, menjadi tujuan utama warga untuk mencari bahan makanan segar dalam jumlah besar, baik untuk kebutuhan warung, hajatan, maupun konsumsi harian.
“Kalau orang ingin belanja sayur-mayur dalam jumlah besar, untuk selamatan, warung, atau mencari bahan yang segar dan murah, mereka sudah tahu tempatnya yaitu Pasar Mangkurawang,” kata Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kukar, Sayid Fathullah, Jumat (18/7/2025).
Berbeda, Pasar Tangga Arung menawarkan pengalaman belanja lebih luas dengan jam operasional pukul 08.00–00.00 WITA.
Menurut Sayid, perbedaan waktu operasional kedua pasar memberikan keleluasaan bagi masyarakat memilih waktu belanja sesuai kebutuhan.
“Jadi masyarakat bisa menyesuaikan, kapan harus ke Mangkurawang dan kapan ke Tangga Arung. Kalau datang jam dua subuh untuk belanja besar, ya ramainya di situ. Tapi setelah jam sembilan pagi, keramaian mulai berkurang,” jelasnya.
Pasokan barang dagangan di Pasar Mangkurawang, terutama sayur-mayur dan ikan segar, sebagian besar berasal dari wilayah sekitar seperti Spontan dan Maluhu, sentra pertanian dan perikanan lokal.
Hal ini menunjukkan keterhubungan erat antara pasar dan sektor produksi rakyat yang dijaga Pemkab Kukar.
Terkait pasar sementara di Lapangan Pemuda Tenggarong, Sayid menegaskan lokasi tersebut hanya difungsikan selama pembangunan Pasar Tangga Arung. Setelah selesai, pedagang akan kembali ke lokasi semula.
“Pasar yang ada di Lapangan Pemuda itu sifatnya hanya sementara. Setelah Pasar Tangga Arung selesai, pedagang akan kita kembalikan ke sana,” ujarnya.
Lapangan Pemuda sebelumnya digunakan untuk kegiatan olahraga dan akan dikembalikan ke Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) untuk difungsikan sesuai kebutuhan masyarakat, seperti mini soccer, lapangan basket, dan sejenisnya.
Melalui pengembangan pasar rakyat ini, Pemkab Kukar berupaya menghadirkan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan optimalisasi ruang publik.
Penataan pasar yang lebih terorganisir menjadi bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, memperhatikan kebutuhan harian sekaligus menjaga keberlangsungan aktivitas sosial dan ekonomi. (Adv/fk)