DIALOGIS.CO – Pemerintah Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), terus memperkuat langkah strategis dan kolaboratif dalam upaya pengentasan kemiskinan.
Program yang dijalankan menyasar langsung kebutuhan masyarakat prasejahtera dengan melibatkan Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos), pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hingga sektor swasta melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Pelaksana tugas (Plt) Camat Kembang Janggut, Suhartono, menegaskan bahwa keberhasilan program sosial sangat bergantung pada keakuratan data penerima manfaat. Pihaknya rutin melakukan pembaruan dan verifikasi agar penyaluran bantuan tepat sasaran.
“Jika ada program bantuan CSR atau bantuan bagi keluarga prasejahtera, kami selalu menyiapkan data-data yang dibutuhkan agar bantuan tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya, Kamis (12/6/2025).
Ia menjelaskan, dinamika sosial di lapangan membuat data penerima manfaat kerap berubah. Karena itu, pengecekan langsung dan validasi menjadi bagian penting dari program penanganan kemiskinan yang dijalankan pemerintah kecamatan.
Selain memperkuat basis data, kecamatan juga memantau jalannya program bantuan pemerintah pusat dan daerah.
Saat ini, program penyaluran beras bulanan bagi keluarga kurang mampu masih terus berjalan, sementara Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa belum tersalurkan.
“Bantuan BLT desa sampai bulan ini belum tersalurkan. Kami masih menunggu informasi dari pemerintah pusat atau daerah terkait keberlanjutan program ini,” jelas Suhartono.
Tidak hanya menyalurkan bantuan, pemerintah kecamatan juga mendorong pemberdayaan masyarakat.
Suhartono menekankan bahwa warga prasejahtera tidak cukup hanya menerima bantuan konsumtif, tetapi juga perlu diberikan sarana produksi seperti alat pertanian dan perkebunan agar bisa mandiri.
“Kalau bantuan hanya berupa pemberian terus-menerus, maka akan muncul ketergantungan. Tapi jika diberi alat kerja, mereka bisa menghasilkan sendiri dan tidak bergantung,” katanya.
Ia juga mengusulkan agar bantuan diperluas dengan program pelatihan keterampilan, kursus berbasis potensi lokal, serta pendampingan berkelanjutan.
Dengan langkah ini, warga memiliki bekal untuk meningkatkan taraf hidup secara mandiri dan berkesinambungan.
“Harapan kita upaya ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak agar program pengentasan kemiskinan dapat berjalan lebih efektif dan memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat,” pungkasnya. (Adv/fk)