Kepala Desa Teluk Dalam, Supian.
Kepala Desa Teluk Dalam, Supian.

Produk UMKM Desa Teluk Dalam Tembus Pasar Ekspor

DIALOGIS.CO – Desa Teluk Dalam, Kecamatan Tenggarong Seberang, kini menjelma sebagai sentra inovasi ekonomi kreatif. Salah satu keberhasilan desa ini terlihat dari produk unggulannya, amplang walet, yang sudah menembus pasar internasional hingga Singapura dan Thailand.

Kepala Desa Teluk Dalam, Supian, mengungkapkan bahwa keberhasilan tersebut merupakan hasil kerja keras UMKM lokal dalam mengolah potensi desa.

“Amplang walet ini sudah berhasil kita ekspor ke luar negeri, seperti ke Singapura dan Thailand,” ujarnya, Jumat (20/6/2025).

Amplang walet berbeda dari amplang pada umumnya. Produk ini memadukan cita rasa khas amplang Kalimantan dengan tambahan sarang burung walet, yang memang banyak terdapat di Teluk Dalam. Inovasi ini membuat amplang memiliki rasa unik sekaligus meningkatkan nilai jual produk.

Supian menjelaskan bahwa seluruh bahan baku berasal dari potensi lokal. Desa Teluk Dalam memang dikenal memiliki populasi burung walet yang melimpah, sehingga mampu mendukung produksi dalam jumlah besar.

“Semua bahan bakunya dari desa sendiri. Ini menjadi modal penting bagi kita untuk menghasilkan produk bernilai tinggi,” jelasnya.

Meski menyasar pasar ekspor, harga amplang walet tetap dijaga agar terjangkau bagi konsumen lokal. Produk ini dipasarkan dalam kemasan 500 mililiter dengan harga berkisar Rp25 ribu hingga Rp30 ribu.

“Kami ingin produk tetap ramah di kantong masyarakat, tidak hanya untuk pasar luar negeri,” tambahnya.

Supian menyebut keberhasilan ini tidak lepas dari pendampingan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutai Kartanegara.

Sejak 2023, pemerintah desa aktif mengembangkan UMKM dengan dukungan penuh dari dinas.

“Kami dipandu langsung oleh dinas, dan mereka pula yang membawa produk kita menembus pasar luar negeri,” tuturnya.

Selain fokus pada UMKM, Desa Teluk Dalam juga bergerak di sektor pertanian.

Saat ini, desa tengah merevitalisasi lahan sawit seluas delapan hektare di sekitar Stadion Aji Imbut, hasil kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Kukar.

“Kita masih dalam proses perbaikan. Belum ada hasil yang kami terima karena fokus masih pada pemeliharaan,” jelas Supian.

Sejak 2020, desa ini juga menjalin kerja sama penyediaan beras untuk rumah sakit. Program tersebut masih berjalan hingga kini, memberi manfaat bagi petani lokal sekaligus memperkuat pengelolaan hasil pertanian desa.

Supian menekankan bahwa semua capaian tidak terlepas dari semangat warga Teluk Dalam.

Ia menyebut gotong royong dan keinginan untuk terus belajar menjadi fondasi pembangunan desa.

“Yang penting semangat warga tetap kuat dan terus mau belajar,” pungkasnya. (Adv/fk)

FLAYER

#Trending Artikel

Terpopuler

239_20250930_235813_0000

Latest Post