DIALOGIS.CO – Pelaksanaan ujian sekolah tingkat SMP di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tahun ini kembali menjadi perhatian. Salah satu hal yang disorot adalah penyusunan soal ujian yang ternyata tidak berasal dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), melainkan dari masing-masing satuan pendidikan.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Plt Kepala Bidang SMP Disdikbud Kukar, Emy Rosana Saleh, saat ditemui pada kegiatan sosialisasi SPMB, Sabtu (10/5/2025), di Tenggarong.
“Ujian sekolah itu dilaksanakan oleh sekolah sendiri, jadi soalnya tidak dibuat oleh dinas. Ini sudah sesuai dengan regulasi yang berlaku,” tegas Emy.
Menurutnya, penyusunan soal oleh masing-masing sekolah bukan tanpa alasan. Hal itu berkaitan langsung dengan capaian pembelajaran yang berbeda-beda di setiap satuan pendidikan.
“Kita tidak bisa menyamaratakan kemampuan peserta didik. Capaian materi di satu sekolah dengan sekolah lain tentu tidak sama. Karena itu, soal ujian harus disesuaikan dengan apa yang diajarkan dan dicapai di masing-masing sekolah,” lanjutnya.
Langkah ini diambil sebagai bentuk penyesuaian terhadap realitas pendidikan di lapangan, sekaligus memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk mengukur hasil belajar siswa secara objektif dan proporsional.
Dengan kebijakan ini, Disdikbud berharap hasil ujian sekolah benar-benar mencerminkan proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini, bukan sekadar hasil penyeragaman soal yang belum tentu relevan dengan kondisi tiap sekolah. (Adv/fk)
