DIALOGIS.CO – Stunting, sebuah kondisi yang mencerminkan gangguan pertumbuhan kronis pada anak akibat kekurangan gizi, telah menjadi isu kesehatan nasional di Indonesia. Namun, di Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), kasus stunting menunjukkan tren penurunan yang signifikan.
Camat Kenohan, Kaspul, menjelaskan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara berbagai stakeholder, termasuk tim PKK, Puskesmas, pemerintah desa, dan masyarakat setempat.
“Insya Allah, angka stunting cukup baik dan menurun karena kegiatan yang dilakukan PKK, Kecamatan, dan desa saat ini sudah berjalan dengan baik. Kolaborasi antara tenaga kesehatan di Puskesmas dan pihak desa sangat efektif,” ungkap Kaspul pada Rabu (13/11/2024).
Berbagai langkah strategis diambil untuk menangani stunting di Kenohan, seperti pemetaan kasus stunting, untuk mengidentifikasi anak-anak yang berisiko atau sudah terkena stunting, pemberian makanan bergizi untuk balita sebagai langkah preventif sampai pada penanganan Anak dengan gejala stunting
Kaspul menegaskan bahwa pihaknya sangat serius menangani isu ini mengingat stunting berdampak langsung pada tumbuh kembang anak, baik secara fisik maupun kognitif.
“Karena stunting ini menyerang tumbuh kembang anak, makanya kami serius menangani hal tersebut,” katanya.
Ia juga berharap agar stunting tidak lagi menjadi masalah di daerahnya, khususnya di Kukar, dan di Indonesia pada umumnya.
“Harapannya, tidak ada lagi anak-anak yang terkena stunting di daerah kami,” tutup Kaspul.
Keberhasilan Kecamatan Kenohan ini menjadi contoh nyata bahwa dengan sinergi yang baik antar-stakeholder, tantangan besar seperti stunting dapat diatasi secara efektif. (Adv/fk)