Taman Tanjong Tenggarong.
Taman Tanjong Tenggarong.

Taman Tanjong, Ikon Baru Kukar yang Memikat Hati Pengunjung Malam Hari

DIALOGIS.CO – Ruang terbuka hijau (RTH) kini bukan sekadar pelengkap kota, melainkan menjadi magnet baru bagi masyarakat urban untuk melepas penat. Di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Taman Tanjong hadir sebagai salah satu ikon baru yang tak hanya asri di siang hari, tapi justru memesona saat malam tiba.

Dengan latar belakang megah Jembatan Repo-Repo yang dihiasi lampu-lampu malam, kawasan ini menjadi spot favorit masyarakat untuk bersantai, berfoto, hingga membuat konten media sosial. Taman yang dibuka secara gratis ini menjelma jadi ruang publik yang hidup, ramah, dan inspiratif.

“Kalau malam hari suasananya jauh lebih indah. Banyak yang belum tahu. Tapi yang sudah pernah ke sini, pasti ingin kembali,” kata Ivan Ahmad, Pelaksana Tugas Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, saat ditemui pada Selasa (8/4/2025).

Ivan mengakui, sempat ada diskusi panjang soal siapa yang seharusnya mengelola kawasan ini. Namun akhirnya disepakati bahwa pengelolaannya berada di bawah Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK), karena statusnya sebagai ruang terbuka hijau.

“Siapa saja boleh datang dan menikmati fasilitas yang ada, asalkan tetap mematuhi peraturan,” ujarnya.

Sayangnya, Ivan menyayangkan masih adanya perilaku pengunjung yang belum tertib, seperti membuang sampah sembarangan atau abai menjaga kebersihan toilet umum. Padahal, kawasan ini dibangun untuk kenyamanan bersama.

Tak hanya warga Kukar, pesona Taman Tanjong juga telah menjangkau pengunjung dari luar daerah. Banyak yang datang dari Samarinda, Balikpapan, bahkan Bontang setelah melihat keindahan taman ini lewat konten viral di media sosial.

Melihat antusiasme masyarakat, Dinas Pariwisata merancang sejumlah program untuk menjadikan taman ini sebagai panggung komunitas. Salah satunya adalah pemanfaatan panggung permanen yang ada untuk pertunjukan seni dan kegiatan UMKM seperti di kawasan Simpang Odah Etam (SOE).

“Kami akan koordinasikan jadwal kegiatan secara rutin. Komunitas seni atau siapa pun yang ingin tampil sangat kami persilakan menggunakan fasilitas yang ada,” jelas Ivan.

Rencananya, akan ada pentas seni setiap malam Kamis untuk memancing interaksi dan kreativitas masyarakat. Harapannya, kawasan ini bukan sekadar tempat bersantai, tapi juga menjadi pusat kegiatan budaya dan ruang ekspresi warga Kukar.

Ivan juga menekankan pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga dan merawat ikon baru ini. Menurutnya, Taman Tanjong adalah contoh nyata keberhasilan penataan kota yang humanis dan inklusif.

“Ini adalah bukti bahwa jika ditata dan dikelola dengan baik, ruang publik bisa menjadi tempat yang hidup. Tinggal bagaimana kita bersama menjaga keberlangsungannya,” tutupnya. (Adv/fk)

5558015364031046774-min

#Trending Artikel

Terpopuler

banner-iklan-sidebar-300x300-1

Latest Post