DIALOGIS.CO – Munculnya kembali dugaan kasus COVID-19 di Kalimantan Timur menuai sorotan dari Wakil Ketua DPRD Kaltim, Yenni Eviliana. Ia menilai bahwa pemerintah provinsi tidak boleh abai terhadap potensi penyebaran virus yang sempat melumpuhkan banyak sektor pada 2020 lalu.
Yenni meminta agar seluruh perangkat daerah bergerak cepat, mulai dari evakuasi pasien, pelacakan kontak erat, hingga antisipasi penyebaran di masyarakat. Ia menekankan bahwa penanganan harus dilakukan sebelum virus menyebar lebih luas.
“Jika benar ini kasus COVID, maka langkah darurat harus segera diambil. Jangan sampai kejadian masa lalu terulang,” kata Yenni dalam keterangannya.
Dugaan kasus ini muncul setelah dua pasien yang dirawat di RSUD AWS menunjukkan hasil reaktif pada tes antigen. Satu di antaranya telah dinyatakan sembuh, sementara proses PCR masih menunggu hasil laboratorium resmi.
Yenni juga mengajak masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menjaga kesehatan. Ia mengingatkan bahwa kebersihan diri, pola makan sehat, serta konsumsi vitamin tetap menjadi benteng utama dalam mencegah penularan.
“Virus tidak terlihat, tetapi dampaknya nyata. Maka dari itu, masyarakat harus tetap waspada dan jangan menunggu jatuh sakit baru bertindak,” imbuhnya.
Ia juga menyinggung informasi yang menyebutkan kemungkinan adanya varian baru dari virus tersebut. Menurutnya, apapun jenis virusnya, kesiapan mental dan fisik masyarakat adalah hal penting yang harus dijaga.
Di sisi lain, Yenni menekankan pentingnya transparansi dari pemerintah daerah dalam menyampaikan informasi terkait perkembangan kasus. Ia berharap Pemprov Kaltim tidak menutupi data dan justru menyampaikan situasi secara terbuka agar masyarakat bisa mengambil langkah preventif lebih awal.
“Jangan sampai simpang siur informasi justru menimbulkan kepanikan. Pemerintah harus jujur dan cepat dalam merespons situasi ini,” tegasnya.
Yenni juga menyoroti pentingnya peran fasilitas kesehatan dan kesiapsiagaan petugas medis. Ia meminta agar sistem kesehatan daerah tetap dalam kondisi siaga, mengingat potensi munculnya kembali wabah penyakit menular sangat terbuka di masa transisi seperti sekarang. (Adv/Ina)
